Jurus Bagong
Bagong terjadi dari bayangan Sanghyang Ismaya atas sabda Sanghyang Tunggal, ayahnya. Ketika Sanghyang Isamaya akan turun ke Arcapada, ia mohon kepada ayahnya seorang kawan yang akan menemaninya, karena Ismaya yang ditugaskan mengawasi trah keturunan Witaradya merasa tidak sah apabila suatu persaksian hanya dilakukan oleh seseorang.
Sanghyang Tunggal kemudian menyuruh Sanghyang Ismaya menoleh kebelakang, tahu-tahu telah ada seseorang yang bentuk tubuhnya hampir menyerupai dirinya, berasal dari manakah dia? Dari Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, salah..Kan sudah saya jelaskan tadi di atas, saya ulangi lagi ya, Bagong itu berasal dari bayangan Sanghyang Ismaya, oo...gitu tho, ma'af tadi saya lupa, hehehe...
Bagong menikah dengan Endang Bagnyawati, anak prabu Balya raja Gandarawa di Pucang sewu. Perkawinan itu bersamaan dengan perkawinan Semar dengan Dewi Kanistri dan perkawinan Resi Manumayasa dengan Dewi Kaniraras, kakak Dewi Kanistri, putri Bathara Hira. Sepertihalnya dengan Semar, Bagong berumur sangat panjang, ia hidup sampai jaman Madya.
Didalam cerita pedalangan Jawa, Bagong dikenal pula dengan nama Bawor, Carub atau Astrajingga. Bagong mempunyai tabiat lagak lagu katanya kekanak-kanakan, lucu, suara besar agak serak (agor dalam bahasa Jawa), tindakannya seperti orang bodoh, kata-katanya menjengkelkan, tetapi selalu tepat dan ia paling suka sama Kembang Dewaretna, apakah anda tahu kembang Dewretna itu? kalau tidak silahkan baca saja.
Bagong menikah dengan Endang Bagnyawati, anak prabu Balya raja Gandarawa di Pucang sewu. Perkawinan itu bersamaan dengan perkawinan Semar dengan Dewi Kanistri dan perkawinan Resi Manumayasa dengan Dewi Kaniraras, kakak Dewi Kanistri, putri Bathara Hira. Sepertihalnya dengan Semar, Bagong berumur sangat panjang, ia hidup sampai jaman Madya.