Dunia Industri
Dunia industri di daerah ternyata kurang berminat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi daerah (iptekda) yang saat ini sedang dikembangkan. Chairman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Lukman Hakim belum lama ini mengatakan, iptekda sudah dikembangkan di kabupaten/ kota di Sulsel.
Namun,karena tingginya aktivitas impor, hasil pengembangan iptekda tidak diminati pelaku industri. Padahal, jika pengusaha maupunpemerintahdaerahmemanfaatkan hasil penelitian maupun riset tersebut, kualitas maupun harga produk-produk pengembangan itu bisa bersaing dengan produk impor.
“Seperti mobil listrik yang tengah kami kembangkan, belum dilirik industri,”paparnya. Rendahnya perhatian pemerintah mendanai kegiatankegiatan penelitian juga masih menjadi hambatan program iptekda saat ini. Idealnya alokasi anggaran penelitian seperti yang terjadi di negara India, Korea, Jepang, dan China mencapai 3% dari total anggaran. Khusus Sulsel, dia mengaku masih cukup potensial untuk dikembangkan karena banyak kegiatan iptekda yang dikembangkan di daerah ini mulai dimanfaatkan masyarakat.
Namun,karena tingginya aktivitas impor, hasil pengembangan iptekda tidak diminati pelaku industri. Padahal, jika pengusaha maupunpemerintahdaerahmemanfaatkan hasil penelitian maupun riset tersebut, kualitas maupun harga produk-produk pengembangan itu bisa bersaing dengan produk impor.
“Seperti mobil listrik yang tengah kami kembangkan, belum dilirik industri,”paparnya. Rendahnya perhatian pemerintah mendanai kegiatankegiatan penelitian juga masih menjadi hambatan program iptekda saat ini. Idealnya alokasi anggaran penelitian seperti yang terjadi di negara India, Korea, Jepang, dan China mencapai 3% dari total anggaran. Khusus Sulsel, dia mengaku masih cukup potensial untuk dikembangkan karena banyak kegiatan iptekda yang dikembangkan di daerah ini mulai dimanfaatkan masyarakat.