Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciputra Property

Ciputra Property merupakan perusahaan properti terintegrasi yang memiliki mal, apartemen hingga hotel dengan letak di daerah yang strategis. Kiat sukses perusahaan adalah dengan menciptakan ide-ide baru, inovatif dan kreatif.

Periset MNC Securities Reza Nugraha mengungkapkan Ciputra Property kini mempunyai proyek prestisius superblok yang dinamai Ciputra World Jakarta yang menelan biaya hingga Rp3 triliun.

Lokasi Ciputra World tepat berada di antara Jenderal Sudirman dan Rasuna Said, Jakarta, diperkirakan dapat memberikan kontribusi pendapatan hingga 40% apabila beroperasi. Pada Desember 2010, pembangunan Ciputra World telah mencapai 31% dan diperkirakan tuntas pada pertengahan 2012.

Ciputra World akan dihiasi oleh 200 outlet, lengkap dengan 88 Luxurious Rafles Residences, 171 Rafles Jakarta Suites, 136 MyHome Apartement, serta 170 unit apartemen servis yang dikelola The Ascott Group dari Singapura.

"Pastinya, mega proyek ini sangat menguntungkan perusahaan di tahun mendatang," ujar Reza dalam risetnya 30 September 2011.

Sejalan dengan pengembangan Ciputra World Jakarta, emiten berkode CTRP ini tengah mengembangkan sesi II, yakni Ciputra World Jakarta 2. Pembangunannya di lahan seluas 3,1 hektar dan bersebelahan dengan CWJ.

CWJ 2 akan terdiri dari empat menara kondominuim dan apartemen yang dikelola oleh operator layanan apartemen terkemuka yang berbasis di Singapura. Tahun pertama, hanya satu menara kondominum dan apartemen dengan luas 80.000-90.000 meter persegi.

"Perseroan melalui anak perusahaannya, PT Sarananeka Indahpancar, berkeinginan menciptakan ruang yang hidup, nyaman dan indah di jantung CBD," imbuhnya.

CWJ kategori apartemen MyHome sudah laku terjual 80% atau 100 unit dari 136 unit yang ditawarkan. Harga per unitnya Rp3,4 miliar hingga Rp4,3 miliar.

"Tak heran, pada kuartal II tahun ini pendapatannya naik 19,7% menjadi Rp203 miliar dari sebelumnya Rp170 miliar," tuturnya.

Ini menjadi alasan mengapa perseroan menaikkan target laba tahun ini menjadi Rp170 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp150 miliar.

"Kami pun merekomendasikan beli dengan target harga Rp580 per saham mencerminkan PE 15,2 kali dan P/BV 0,57 kali," sarannya.