Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

UMKM Di Solo Go Digital

Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan lebih mendongkrak lagi penggunaan pembayaran non tunai di wilayahnya. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, transaksi non tunai di Solo Raya naik sekitar 201 persen kala pandemi.

Oleh sebab itu, Solo dinobatkan sebagai peringkat pertama kota di Jawa Tengah yang dianggap sukses menerapkan cashless. Di nasional, Solo berada di peringkat ketujuh.

Menurut Gibran, salah satu strategi untuk meningkatkan penggunaan pembayaran non tunai adalah dengan melakukan penetrasi ke pasar-pasar tradisional di kota Solo. Selain itu juga menggandeng perusahaan-perusahaan teknologi.

"Kita lagi bangun pasar-pasar lain untuk mempersiapkan diri go digital dan mengedukasi penjual untuk menerima pembayaran non tunai," katanya.

UMKM Di Solo Go Digital

Gibran juga menyampaikan peran perusahaan teknologi seperti Grab dan OVO begitu terasa dampaknya bagi UMKM di kota Solo. Untuk itu, dirinya mengajak Grab dan OVO membuka peluang untuk memberikan cashback dan delivery free untuk UMKM.

"Untuk triger, kita bisa kasih banyak cashback untuk UMKM, kalau bisa delivery freenya. Kita ingin UMKM bangkit lagi, dan berproses pasca pandemi," kata Gibran saat konferensi pers virtual Program Nasional Grab dan OVO (PATRIOT) untuk Dukung Percepatan & Perluasan Digitalisasi Daerah.

Dalam kesempatan itu, Karaniya Dharmasaputra, President Director OVO menyebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya bersama Lemba Survei CORE menemukan fakta bahwa digitalisasi bisa secara real menaikan pendapatan UMKM sebanyak 27 persen. Karena dengan digitalisasi masa di mana seluruh pedangan bisa tinggi sama sejajar.

"Dengan kerja sama ini, pedangang2 kecil bisa melakukan promosi dan cashback. Nantinya mudah-mudahan bisa makin meluas dan dapat meningkatakan pendapatan asli daerah," terang dia.