Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MINI Menorehkan Prestasi Spektakuler

MINI menorehkan prestasi spektakuler di ajang reli ganas Argentina-Chili-Peru Dakar 2012 dengan meraih posisi 1-2 oleh pasangan Stephane Peterhansel dan co-driver Jean-Paul Cottret dengan waktu terbaik 38 jam 54 menit dan 46 detik. Di belakangnya pasangan gado-gado Juan Nani Roma (Spanyol) dan Perin (Perancis). Keduanya melibas pebalap veteran NASCAR Amerika Robby Gordon yang mengendarai Hummer H3 dan finish kelima.

MINI Menorehkan Prestasi SpektakulerDalam sebuah wawancara dengan Minimotorsport yang Blogger Indonesia kutip melalui berbagai sumber bahwa pada tanggal 16 Januari lalu, Peterhansel mengaku bahwa MINI ALL4 Racing (berbasis Countryman) yang ia pakai merupakan senjata rahasia atas kemenangannya, di samping juga kepiawaian Cottret dalam memandu jalan. Lima MINI ALL4 Racing yang diturunkan dalam ajang tersebut pun meraih posisi 10 besar. Lantas, seperti apakah kehebatan MINI ini?

Salah satu kehebatannya ada pada keputusan X-Raid selaku modifikator yang menata kembali bobot mobil dengan menempatkan ulang komponen-komponen kecil lebih ke bawah demi mendukung gaya grafitasi yang memusat. Mereka pun mengandalkan model sasis dasar yang pas untuk modifikasi ajang reli, di samping juga mengandalkan badan mobil dengan bahan serat karbon.

Soal bodi, MINI memanfaatkan embusan angin untuk mendukung faktor aerodinamika. Terdapat rongga besar yang kompak di bagian atap sebagai ventilasi udara demi kenyamanan (sekaligus berdampak psikologis) terhadap pengendara.

Sedikit pengubahan dilakukan terhadap spoiler belakang karena MINI Countryman versi jalanan memang sudah memiliki bagian itu. Kerja spoiler itu memanfaatkan angin panas yang muncul di belakang mobil untuk menunjang daya tekan ke bawah supaya mobil lebih mantap memijak medan yang berpasir, tidak rata, dan mudah buyar tersebut.

Bicara mesin, MINI ALL4 Racing menggunakan twin-turbo diesel garapan BMW Motoren GmbH di Steyr, Austria, yang mengutamakan faktor ketahanan dalam kondisi ekstrem. Mesinnya berkapasitas 2.993 cc dengan kekuatan 315 HP pada 4.000 RPM yang tenaganya disalurkan ke roda-roda dengan tranmisi sequential 6-percepatan (plus satu gigi mundur). Kecepatan maksimal bisa mencapai 181 km per jam (jalan off-road), sementara daya tampung tangki mencapai 420 liter solar.

Turun ke kaki-kaki, X-Rain memasangkan ban Goodrich ukuran 245/80R 16 yang terhubung dengan pengontrol tekanan angin ke kokpit. Jika ada perubahan 0,1 bar atau lebih pada tekanan udara pada ban, maka lampu peringatan akan menyala.

Set ban itu pun ditopang peredam kejut independen yang masing-masing bisa disetel dalam empat level, sementara piringan rem bajanya memiliki pendingin tersendiri, yaitu pendingin udara (depan) serta pendingin air dan udara (belakang), sehingga mantap saat melambatkan laju atau memberhentikan mobil. Dengan komposisi bentuk dan ukuran yang kompak, tak heran, MINI ini lebih dipilih sebagai pengganti BMW X5 yang dulu jadi andalan mereka dalam balapan tersebut.