Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IMS (IP Multimedia Subsystem)

Selamat datang di agustomo.blogspot.com, pada postingan sebelumnya membahas tentang Sistem Mimo dan kali ini saya akan membahas tentang IMS (IP Multimedia Subsystem). Arsitektur layanan IMS adalah arsitektur yang mendukung jangkauan yang luas yang dimungkinkan dengan fleksibilitas protokol SIP yang digunakan pada jaringan ini. Arsitektur IMS dapat mendukung multiple application servers menyediakan layanan telepon tradisional (POTS atau PSTN) dan layanan non telephony seperti halnya instant messaging, push to talk, multimedia messaging, video streaming, dan lainnya.

Jaringan IMS (IP Multimedia Subsystem) merupakan jaringan yang muncul dengan diawali kehadiran teknologi softswitch yang merupakan awal dari konsep jaringan NGN. Prinsip dasar jaringan IMS adalah mengintegrasikan antara teknologi wireless dan wireline dengan berbagai layanan yang dapat ditanganinya, diantaranya layanan voice dan berbagai macam layanan data. Prinsip dari teknologi ini yaitu mengatur session yang muncul untuk setiap layanan.

Tiga lapisan dalam arsitektur jaringan IMS adalah:

1. Lapisan Transport dan Endpoint. Lapisan ini berfungsi untuk menginisiasi dan mengakhiri pensinyalan SIP untuk membangun session dan menyediakan layanan bearer seperti mengkonversi voice dari format analog atau digital menjadi paket IP menggunakan Realtime Transport Protocol (RTP). Pada layer ini disediakan media gateway untuk mengkonversi VoIP bearer stream menjadi format TDM PSTN. Media server menyediakan beberapa layanan media yang terlibat, termasuk conferencing , speech recognition, dan speech synthesis.

2. Lapisan Session Control. Pada lapisan session control ini terdapat Call Session Control Function (CSCF) yang menyediakan registrasi dari endpoint dan proses routing dari pesan pensinyalan SIP menuju application server yang dituju. Interworking antara CSCF dengan lapisan transport dan endpoint dimaksudkan untuk menjamin QoS semua layanan yang melaluinya. Dalam lapisan ini termasuk juga informasi registrasi end user yang sedang melakukan komunikasi (contohnya IP address), informasi roaming, layanan telephony (contohnya informasi call forwarding), informasi layanan instant messaging, dan pilihan voice mail. Lapisan session control termasuk juga Media Gateway Control Function (MGCF), yang bekerjasama antara SIP signalling dengan signalling yang digunakan oleh media gateway (seperti H.248). MGCF mengatur distribusi dari session melalui multiple media gateways. Sedangkan Media Server Function Control (MSFC) menyediakan fungsi yang sama untuk media server.

3. Layer Application Server. Dalam lapisan ini terdapat application server, yang menyediakan layanan end user logic. Pada arsitektur IMS dan pensinyalan SIP memiliki kemampuan yang cukup fleksibel untuk mendukung berbagai macam variasi dari application servers untuk komunikasi antara layanan telephony dan non telephony. Sebagai contohnya, standar SIP sudah dikembangkan untuk layanan telephony dan layanan IMS.

4. Quality of Service (QoS) Pada Jaringan IMS. Jaringan IMS dapat menjadi jaringan core atau backbone untuk jaringan 3G mupun wireless seperti wireless LAN, PDAs, home DSL, dan lain sebagainya dengan dukungan Quality of Service yang memadai. Keperluan QoS pada jaringan IMS didefiniskan dalam standar yang ditetapkan oleh badan 3GPP yang difokuskan dalam keperluan QoS suatu jaringan core backbone. QoS yang disediakan pada jaringan IMS diantaranya adalah teknologi MPLS dan diffserv.

Saya informasikan kepada pembaca, jika anda membeli perangkat telekomunikasi sebaiknya yang sudah di sertifikasi, untuk menjaga keamanan baik dari faktor penggunaan perangkat yang anda beli, maupun dari razia pihak yang berwajib, demikian informasi tentang IMS yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi yang membacanya.