Ubud Bali
Bali bagi saya merupakan tempat terindah di Dunia yang pernah saya kunjungi ketika saya masih SMU dulu. Sekitar tahun 2003 yang lalu saya beserta rombongan satu sekolahan kelas tiga di salah satu SMU yang berada di Yogyakarta berstuditor ke Bali.
Di kota Bali menurut saya suasananya sangat damai, tenang, dan dalam kekentalan budaya Bali khususnya Ubud terus menjadi tempat favorit bagi para pelancong. Salah satu sebuah majalah yang bernama Conde Nast pernah menobatkan Ubud menjadi top City Asia. Dan menurut saya ungkapan tersebut memang benar dan tidak berlebihan.
Dibandingkan kawasan lain di Bali, Ubud memang memiliki kelebihan, yakni suasananya damai dan tenang. Tak heran apabila Ubud terus di kunjungi dan di banjiri turis asing, tidak hanya turis asing saja yang berkunjung ke Ubud, turis dalam negeri pun banyak yang berkunjung ke Ubud. Menurut informasi yang saya dapatkan dari mesin pencari google bahwa salah seorang turis yang pernah berkunjung ke Bali adalah Elizabeth Gilbert, dia merupakan seorang penulis novel Eat Pray and Love. Dan novel tersebut di angkat ke oleh sutradara dan di film kan ke layar lebar. Sutradara yang mengangkat novel tersebut bernama Ryan Murphi, dengan produser Brad Pitt dan di mainkan oleh si Pretty Women Julia Roberts, serta aktor lain yang cukup tampan Javier Bardem.Hadirnya Julia Roberts di Ubud tak pelak membuat Ubud kian tenar saja di kalangan dunia Internasional. Tempat pariwisata Ubud banyak terbantu dengan keberadaan film tersebut tentunya. Dan menurut informasi yang saya dapatkan, kebenaran tersebut di perkuat oleh ucapan salah satu Communication Manager Maya Ubud Resort dan Spa.
Setidaknya itulah yang tertuang dalam catatan Rsi Markaneya, seorang suci dari India yang melakukan perjalanan ke Jawa dan terus sampai di Bali untuk menyebarkan ajaran agama Hindu. Dalam pelajarannya si Rsi menemukan dan menyatakan bahwa tempat ini yaitu Ubud adalah lokasi yang tepat untuk membakar five precious metal di tempat yang kini kita kenal dengan Pura Besakih. Kemudian Rsi Markaneya menemukan lagi sebuah tempat yang disebutnya dengan nama berkilau dan penuh energi.
Tempat tersebut adalah daerah Cempuhan, Ubud. Di tempat itulah Rsi membangun pura Gunung Lebah. Sejak itu penyebaran Hindu semakin pesat, begitu juga dengan penggunaan pura. Antara Jawa dan Bali sendiri memang terdapat hubungan baik dan kerjasama. Namun sempat terjadi sebuah kericuhan ketika abad ke-15 Kerajaan Majapahit melakukan eksodus besar besaran ke Bali.
Para pengungsi itu membangun kerajaan di timur laut bernama Gelgel, yang kemudian menjadi cikal bakal dan "Rumah" rumah bagi banyak orang. Mereka memberi pengaruh besar pada seni dan juga tata pembangunan kuil. Lalu pada abad ke-17, Bali membentuk kerajaan darurat, termasuk beberapa kerajaan di Ubud. Pada masa itu terjadi beberapa pergolakan, pangeran dari Klungkung membangun daerah Sukowati dan perkumpulan para seniman.
Kemudian dareha Ubud di lirik sebagai lokalisasi para seniman. Perebutan kekuasaan yang terus bergolak juga memaksa Raja Sukawati mengutus saudara laki-lakinya, Tjokorde Ngurah Tabanan, ke daerah peliatan, dan Tjokorde Takebanan ke kesambahan untuk mengamankan daerah tersebut. Dan kini nama Tjokorde dipakai sebagai nama depan keturunan bangsawan Raja Ubud.
Mereka tinggal disenuah tempat yang bernama Puri Ubud. Samapai saat ini keturunan Raja Ubud masih sangat di hormati dalam struktur kemasyarakatan. Di Ubud kita masih memakai sistem kerajaan. Segala keputusan di daerah ini di komunikasikan dengan puri Ubud, Ucap salah satu tokoh ternama General Manager Anahata Resort dan Spa.
Lokasinya di kaki gunung, udara yang segar, budaya yang terus di jaga, serta pengembangan diri berbasis humanisme adalah pesona dari Ubud. Semakin tua budaya, semakin orang ingin tahu, setiap upacara atau ritual memiliki nilai spiritual yang kuat. Sampai saat ini, Puri Ubud mengeluarkan beberapa aturan ketat seputar daerahnya, diantaranya kita di perkenankan adanya pembangunan klub malam dan kini mulai di adakan pembatasan pembangunan resor atau hotel demi menjaga keasrian alam Ubud. Aktifitas di Ubud pun lebih di kondisikan ke arah humanis dan naturalisme. Dengan ketenangan maksimum, anda bisa melakukan yoga ataupun meditasi dialam terbuka. Natural re-treat tidak hanya membuat santai, juga menyehatkan pikiran dan hati. Yoga dan meditasi memang merupakan kedua aktivitas unggul yang banyak ditawarkan resor, hotel, maupun grup tertentu.
Seorang guru yoga menyatakan bahwa spirit Ubud sangat positif untuk melakukan yoga. Maka itu, tidak herah jika Maya Ubud pun memasukan aktivitas yoga dan meditasi dalam paket khusus mereka, Eat Pray and Love. Paket 3 hari 2 malam ini mungkin kita untuk menukmati Ubud dan memasukan kebutuhan jiwa dan raga kita.
Kita desain paket ini untuk tujuan kesehatan. memberi pengalaman budaya dan liburan berguna, serta dapat mengeluarkan inner beauty, lewat body mind dan soul. Selama periode tersebut, kita bisa menikmati sesi meditasi, kelas yoga gratis setiap pagi sesuai jadwal, spa voucher, tiket menonton pergelaran tari antara lain kecak, legong atau barong, penanaman pohon kenangan, dan spa cuisine dengan menu-menu sehat pilihan chef Maya Ubud, Kate Townsond.
Bicara makanan, mungkin anda pernah mendengar tentang babi guling Ibu Oka, Bebek Bengil dan Warung Iga Nuri. Ya, jangan hanya terpaku dengan nama-nama tersebut. anda bisa menjelajahi warung makan atau kafe baru di sepanjang jalan raya Ubud atau Monkey Forest atau menu resto di dalam hotel anda. Resto di Anahata memiliki menu bebek goreng dan betut yang menurut saya lebih testy ketimbang Bengil. Tiga jebis sambal lezat membuat bebeknya semakin gurih.
Pilihan menu sehat Maya Ubud sangat cocok bagi anda penggemar masakan eropa. Coba Crisped lemon leaf salmon dan chilled potato, basil dan ginger gazpaco pada sesi spa cuisine. Keseimbangan di Ubud, antara sesama manusia, Tuhan dan manusia, manusia dan alam menjadikan lokasi ini begitu harmonis. Lokasi ini juga terkesan mahal karena tempat akomodasi rata-rata berbintang tiga sampai lima.
Format resort dan spa, kenyamanan maksimal dan pelayanan. Maya Ubud sendiri dikenal sebagai destinasi favorit para honaymooners. Dan benar saja, setiap ruang dibuat begitu ramah namun tetap eksotis. Sementara Anahata adalah sport terbaik pada yoga, kominitas yoga untuk melakukan ritual mereka. Ketika budaya bersinergi dengan modernitas tanpa ada yang merasa dikecilkan, dan kita tentunya akan merasa bahagia. Sebelum saya mengakhiri artikel tentang Ubud Bali, saya akan memberikan sentilan terlebih dahulu kepada keyword kontes yang masih sangat lemah indeknya. Keyword tersebut adalah Peluang Usaha Ahasu Gnaulep, Festival Museum Nusantara, dan yang terakhir adalah nowgoogle.com adalah Multiple Search Engine Popular, saya langsung saja menutup artikel ini karena sudah sangat panjang dan jari saya juga sudah capek ngetiknya.
