Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wirausaha di Kalangan Mahasiswa

Menurut Blogger Indonesia kamus besar bahasa Indonesia menjelaskan bahwa wirausaha itu sama dengan wiraswasta. Artinya orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalannya. Kalau mau lebih disederhanakan lagi kira-kira orang yang dapat berusaha sendiri. Tidak mengandalkan atau tergantung pada pihak lain. Sifat ini perlu dipupuk sebelum kita menyelesaikan masa perkuliahan. Apabila dipupuk sejak masa kuliah, akan mudah jika meneruskan atau mengembangkannya lebih lanjut seusai kuliah.

Wirausaha di Kalangan MahasiswaSetelah menyelesaikan masa perkuliahan akan memiliki pegangan agar terhindar dari menganggur kerja. Menjadi pengangguran merupakan suatu keadaan yang banyak ditakuti orang, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono merasakan hal tersebut sebelum menjadi Presiden. Membangun jiwa wiraswasta ini tidaklah mudah sehingga menjadi sebuah tantangan. Apalagi ketika masih bergantung pada penghasilan orang tua.Sementara itu di lingkungan kampus, perkuliahan begitu ketat.

Tidak banyak waktu yang lowong bagi para mahasiswa untuk mengembangkan sifat ini. Sistem kredit di dalam perkuliahan membuat para mahasiswa tidak bisa berleha-leha. Lebih-lebih di kalangan mahasiswa tertentu yang katakanlah porsi praktikumnya lebih besar. Namun, sesungguhnya, jika diamati, tetap saja ada waktu luang yang dapat digunakan untuk mengembangkan jiwa wiraswasta.

Tinggal bagaimana kita bisa mengatur dan memberdayakannya. Terutama kalau kita bisa berdisiplin serta kerja keras. Melalui berwiraswasta kita bisa mengatur keuangan dengan baik, berhemat, menghitung penerimaan dan pengeluaran, serta mengembangkan manajemen. Suatu modal berharga untuk masa depan. Selanjutnya adalah mencari dan mengusahakan bidang usaha atau bidang kegiatan yang sejalan dengan perkuliahan.

Para mahasiswa disain grafis bisa membuat dan menjual baik desain maupun produk kebutuhan sehari-hari, misalnya kaus, sepatu, tas. Sementara untuk para mahasiswa komunikasi, lebih-lebih jurusan jurnalistik, bisa mengembangkan bakat atau berwiraswasta di bidang tulis-menulis, menurut hasil penelitian Mbah Gendeng. Menulis terus-menerus kemudian mengirimkannya ke berbagai media untuk mengumpulkan honor demi honor.

Sedikit demi sedikit tentu akan menjadi bukit. Mahasiswa perikanan pun dapat mengembangkan bakat di bidang pemeliharaan ikan hias yang tentu akan bisa menjadi sumber penghasilan lumayan. Bahkan mungkin kelak menjadi andalan hidup. Harapannya memang kegiatan wiraswasta atau wirausaha ini bakal menjadi andalan hidup di masa depan.

Tak aneh apabila cukup banyak orang yang tidak menyelesaikan kuliah karena keasyikan mengembangkan jiwa kewirausahaan ini. Tentang hal ini kita bisa melihat Bill Gates yang merupakan pendiri dan pemilik Microsoft yang menjadi perusahaan raksasa kelas dunia. Bill Gates hengkang dari Universitas Harvard, tetapi sukses dengan Microsoft di kemudian hari.

Terlebih lagi ia sempat mencatatkan diri sebagai orang terkaya di dunia. Di Indonesia juga tak kurang contoh-contoh penting yang mengembangkan kewirausahaan sejak zaman mahasiswa. Di antaranya adalah Arifin Panigoro, pemilik Medco yang merintis dan membangun masa depannya sejak mahasiswa di ITB. Selain Arifin Panigoro, kita pun dapat melihat Chairul Tandjung yang mulai merintis usahanya sejak menjadi mahasiswa UI.

Menurut Blogger Indonesia, kenapa masing-masing dari kita tidak memulai dari sekarang? Marilah memulai dari yang kecil, kemudian membesars eiring dengan waktu. Belajar sambil berusaha atau berusaha sambil belajar. Suatu saat masing-masing dari kita tentu akan menjadi konglomerat berilmu. Mari kita coba!