Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Muliaman D Hadad

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad, menyampaikan bahwa dukungan perbankan kepada sektor minyak dan gas (migas) sudah optimal. "Saya kira perbankan sudah optimal (dalam mendukung sektor migas).

Tadi saya juga mengatakan kredit kepada sektor pendukung juga sudah besar," ujar Muliaman usai menghadiri seminar "Dukungan Lembaga Finansial (Bank dan Non Bank) dan Instansi Pemerintah Dalam Meningkatkan Ekonomi Nasional di Sektor Migas" di Jakarta, Kamis (24/11/2011).

Akan tetapi, lanjut dia, kebutuhan pembiayaan sektor migas juga banyak. Sehingga, kata Muliaman, akan ada komunikasi lebih lanjut antara BI dengan BP Migas. "Makanya nanti antara kita (BI) dan BP Migas akan ada rencana pertemuan-pertemuan lanjutan," tambah dia.

Pertemuan kedua lembaga juga akan membahas adanya keluhan dari vendor terkait kucuran dana dari bank BUMN. Karena dikabarkan, para vendor mengalami kesulitan mendapatkan kucuran dana dari bank tersebut. "Makanya (ini) nanti dibahas. Sebetulnya tak kenal maka tak sayang lah. (Dengan pertemuan ini) lebih mungkin komunikasinya antara bank dengan vendor (supaya) lebih terbuka," jelas Muliaman.

Menurut dia, sulitnya pembiayaan biasanya karena perkiraan risiko. Dan, ini sebenarnya bisa dikomunikasikan antara bank dengan vendor. Sementara itu, Muliaman mengaku peraturan BI selama ini berlaku biasa saja. Tidak ada peraturan BI yang ketat bagi bank BUMN untuk membiayai sektor migas.

Saya kira peraturan BI biasa-biasa saja, kan peraturan itu berlaku di mana-mana. Sektor apa saja sama. Artinya (atau) mustinya tidak ada persoalan dong. Ya mungkin tinggal lihat pemahaman sektor industrinya saja, menurutnya.