Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh meminta agar semua pihak menghindari saling lempar tanggung jawab terkait maraknya insiden dalam program konversi minyak tanah ke elpiji kemasan 3 kg, menurut informasi yang diterima Blogger Indonesia melalui sumber media massa. Darwin menegaskan, saat ini adalah waktunya bagi pemerintah untuk mendampingi masyarakat penerima paket konversi elpiji 3kg. Ini waktunya saya bersama dengan menteri-menteri lain menemani masyarakat yang telah menyukseskan konversi ini. Sekarang kita menemani mereka supaya aman, ujar Darwin di Jakarta kemarin. Menurut Darwin, pengetahuan masyarakat soal penggunaan kompor elpiji secara benar memang banyak yang masih terbatas. Karena itu, tegas dia, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan penerangan atau penjelasan tata cara penggunaan elpiji kemasan 3 kg yang aman.
Penerangan ini, kata dia, antara lain meliputi sosialisasi menggunakan animasi melalui media televisi. Misalnya, sebelum konversi dimulai rumahnya tidak berventilasi, lalu ada pengguna yang mau menggunakan selang air karena selangnya bocor. Karena itu, penerangan harus diberikan, ujarnya. Sementara itu menurut Blogger Indonesia bahwa Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) mengusulkan desain kompor gas baru yang lebih aman untuk mengatasi maraknya insiden ledakan gas yang terjadi. Desain kompor gas yang diusulkan tersebut lebih terintegrasi, yakni tanpa selang yang disinyalir menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan.
Menurut informasi yang diterima Blogger Indonesia bahwa Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Arya Rezavidi menjelaskan, kompor baru tersebut didesain dengan mengurangi kontak titik sambungan yang harus dikontrol dan dioperasikan oleh konsumen. Titik-titik inilah yang selama ini menjadi pusat penyebab adanya ledakan gas. Desain kompor ini menghilangkan kemungkinan tersebut, jelas Arya kemarin. Arya menuturkan, dengan berkurangnya sambungan yang harus dikontrol konsumen, dari tiga sambungan menjadi satu sambungan, peluang terjadinya kebocoran gas juga berkurang menjadi sepertiganya. Dari sisi harga, imbuh dia, kompor baru desain BPPT tersebut juga lebih murah 10–20% atau sekitar Rp70.000 per unit dibandingkan kompor paket program konversi yang harganya sekitar Rp84.000 per unit.
Tabung gasnya juga mampu menahan beban lebih dari 25 kg, berapi biru,dan tingkat efisiensi di atas 53%,”imbuhnya. Namun menurut Blogger Indonesia, kompor desain baru tersebut tidak kompatibel dengan model tabung gas yang ada sekarang. Karena itu, BPPT menyarankan agar kompor baru tersebut digunakan untuk konversi tahap akhir saja sehingga tidak perlu biaya terlalu besar untuk memproduksi tabung baru. “Sementara yang sudah ada diharapkan kesadarannya untuk mengganti atau membeli sendiri,” tuturnya. Menanggapi usulan BPPT tersebut, Menteri ESDM memberikan apresiasinya.Namun, untuk jangka pendek menurut dia langkah yang perlu dilakukan adalah menarik selang tidak standar yang berisiko menimbulkan kebocoran.
Sementara itu, di tempat terpisah, Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan juga meminta para pengguna elpiji lebih berhati- hati dan memperhatikan keselamatan dan keamanan saat menggunakan elpiji. Menurut Blogger Indonesia sangat penting diperhatikan cara-cara pemakaian elpiji yang benar dan aman, katanya saat memberikan santunan sebesar Rp54 juta kepada keluarga korban kebakaran akibat elpiji 3 kg di Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Nilai santunan tersebut diberikan masing-masing sebesar Rp27 juta kepada dua keluarga yakni Yadhi dan Sugiharto. Saya atas nama pribadi dan Pertamina turut prihatin. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, ujar Karen.
Menurut informasi yang diterima Blogger Indonesia bahwa Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Arya Rezavidi menjelaskan, kompor baru tersebut didesain dengan mengurangi kontak titik sambungan yang harus dikontrol dan dioperasikan oleh konsumen. Titik-titik inilah yang selama ini menjadi pusat penyebab adanya ledakan gas. Desain kompor ini menghilangkan kemungkinan tersebut, jelas Arya kemarin. Arya menuturkan, dengan berkurangnya sambungan yang harus dikontrol konsumen, dari tiga sambungan menjadi satu sambungan, peluang terjadinya kebocoran gas juga berkurang menjadi sepertiganya. Dari sisi harga, imbuh dia, kompor baru desain BPPT tersebut juga lebih murah 10–20% atau sekitar Rp70.000 per unit dibandingkan kompor paket program konversi yang harganya sekitar Rp84.000 per unit.
Tabung gasnya juga mampu menahan beban lebih dari 25 kg, berapi biru,dan tingkat efisiensi di atas 53%,”imbuhnya. Namun menurut Blogger Indonesia, kompor desain baru tersebut tidak kompatibel dengan model tabung gas yang ada sekarang. Karena itu, BPPT menyarankan agar kompor baru tersebut digunakan untuk konversi tahap akhir saja sehingga tidak perlu biaya terlalu besar untuk memproduksi tabung baru. “Sementara yang sudah ada diharapkan kesadarannya untuk mengganti atau membeli sendiri,” tuturnya. Menanggapi usulan BPPT tersebut, Menteri ESDM memberikan apresiasinya.Namun, untuk jangka pendek menurut dia langkah yang perlu dilakukan adalah menarik selang tidak standar yang berisiko menimbulkan kebocoran.
Sementara itu, di tempat terpisah, Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan juga meminta para pengguna elpiji lebih berhati- hati dan memperhatikan keselamatan dan keamanan saat menggunakan elpiji. Menurut Blogger Indonesia sangat penting diperhatikan cara-cara pemakaian elpiji yang benar dan aman, katanya saat memberikan santunan sebesar Rp54 juta kepada keluarga korban kebakaran akibat elpiji 3 kg di Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Nilai santunan tersebut diberikan masing-masing sebesar Rp27 juta kepada dua keluarga yakni Yadhi dan Sugiharto. Saya atas nama pribadi dan Pertamina turut prihatin. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, ujar Karen.