Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebanyak 32 BUMN Di Sumatera Selatan

Sebanyak 32 BUMN di Sumatera Selatan (Sumsel) menyatakan komitmen mereka untuk menggelar pasar murah menjelang dan selama Ramadan. Koordinator Pelaksana Forum BUMN Sumsel Fahrurrozi mengatakan, hampir setiap tahun saat Ramadan seluruh BUMN di Sumsel menggelar pasar murah.

“Sebenarnya ini (pasar murah) sudah dilakukan kawankawan di tiap BUMN tiap tahunnya. Jadi kalau DPRD meminta kami untuk melakukan itu, ya kami komitmen, ”kata Fahrurrozi saat rapat bersama Komisi II DPRD Sumsel kemarin. Untuk menggelar pasar murah, perlu adanya koordinasi kuat antara instansi satu dan lainnya.

Misalnya, tempat, waktu, dan berapa besar nilai yang harus disubsidi. Humas Pertamina UPMS II Robert MVD menyatakan, pihaknya siap melakukan pasar murah menjelang bulan puasa. Pihaknya juga meminta pelaksanaan pasar murah dilakukan secara merata sehingga tidak terjadi tumpang tindih, baik tempat maupun produk sembako yang akan dijual.

“Sudah tiap tahun Pertamina memberikan kontribusi ini dan jelas kami mendukung. Tetapi, kami meminta buat legalitas sebagai acuan dasar untuk pencairan dana. Kalau untuk mekanismenya bisa diatur,”tukasnya.

Sedangkan, Ketua Komisi II DPRD Sumsel Budiarto Marsul menuturkan, komitmen seluruh BUMN harus segera direalisasikan, mengingat bulan puasa tinggal menghitung hari. Apalagi saat ini belum dilakukan koordinasi antara Forum BUMN Sumsel dan pemerintah tentang pelaksanaan operasi pasar ini.

”Kalau semuanya sudah komitmennya, harus segera action-nya.Tetapi intinya, mereka sepakat bahwa BUMN di Sumsel mau berpartisipasi menggelar pasar murah,” tuturnya. Politikus asal Partai Gerindra ini memastikan pihaknya akan terus mengontrol setiap pelaksanaan pasar murah.

“Biar efektif, pemerintah daerah dan Forum BUMN melakukan koordinasi kegiatan pasar murah ini, kami tetap mengawasi,”tandas dia. Sementara itu, Kepala Bulog Divre Sumsel Tomy S Cikado menambahkan, memang harga beras di pasaran sudah mulai mengalami kenaikan hampir 10%.

Dengan kondisi seperti ini, sudah selayaknya dilakukan operasi pasar. “Kenaikan harga ini disebabkan dua hal, yakni berakhirnya musim panen yang berbarengan dengan kondisi menjelang bulan puasa,”katanya.

Meskipun begitu, dia mengklaim stok beras untuk lima bulan ke depan masih aman.Kalaupun sampai terjadiperistiwa khusus termasuk operasi pasar (OP),stok Bulog tetap cukup untuk kebutuhan sampai November. “Stok yang ada di gudang Bulog aman dan cukup untuk kebutuhan lima bulan (sampai November) tidak terlewati,” ucap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Sumsel Eppi Mirza menuturkan, untuk penetapan harga eceran tertinggi ditentukan berdasarkan peraturan pemerintah pusat.

“Untuk HET saat OP sudah diatur Menteri Perdagangan bahwa OP beras lebih murah Rp500 di bawah harga pasar. Kalau pasar murah akan mufakat dulu berapa subsidi yang akan diberikan per kilogramnya,” katanya seraya mengatakan 4 komoditas yang harganya naik hingga 10%, yakni, beras, gula pasir, telur ayam, dan daging sapi. Demikian catatan online Blogger Indonesia yang berjudul Sebanyak 32 BUMN di Sumatera Selatan.