Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Brown Siap Tanggung Kekalahan

Sekedar mengingatkan saja bahwa pada postingan sebelumnya di Blogger Indonesia membahas tentang Fabiano Baik-baik Saja, dan kali ini saya akan membahas tentang Brown Siap Tanggung Kekalahan. Menurut informasi bahwa Hanya selang sehari sebelum pemilihan umum (pemilu) Inggris digelar, posisi kandidat Perdana Menteri (PM) dari Partai Buruh, Gordon Brown, terus tersudut. Namun, pengganti Tony Blair itu menegaskan siap menanggung kekalahan. Tak hanya telah kalah dari rival terberatnya dari Partai Konservatif, David Cameron, dalam jajak pendapat, Brown, kemarin, disebut sebagai pemimpin terburuk yang pernah ada di Inggris.

Brown Siap Tanggung KekalahanIronisnya, pendapat ini dikeluarkan oleh kandidat anggota parlemen dari partai pendukung Brown sendiri, Partai Buruh. Dia itu terburuk karena dia telah membuat (Buruh) sebagai partai bisnis dan dia mengacaukan ekonomi, papar Manish Sood, yang mencalonkan diri pada pemilu besok untuk daerah pemilihan Norfolk. Menurut Sood, Brown seharusnya minta maaf kepada Ratu Elizabeth II dan rakyat Inggris.

Kami harus kembali ke dasar bagaimana hidup pada tahun 1970-an, masa sosialisme moral yang sebenarnya, papar calon berusia 38 tahun itu. Sood akan menantang anggota parlemen dari Konservatif Henry Bellingham untuk memperebutkan satu kursi. Dia menegaskan, dirinya bisa menjadi pemimpin yang lebih baik dari Brown untuk Buruh. Di bawah Gordon Brown, kami menuju ke parlemen yang menggantung dan itu bukan kabar yang benar-benar baik, ujarnya. Saya rasa saya akan menjadi orang terbaik untuk memimpin partai ini. Kalau mereka tidak bisa melakukan tugas mereka, saya akan masuk dan membereskannya.

Brown, yang telah menghadapi dua usaha pelengseran dari Buruh sejak dia menggantikan Tony Blair pada pertengahan 2007, harus berjuang sendirian agar terhindar dari kehilangan kuasa. Sebagian jajak pendapat menyiratkan bahwa Konservatif akan memenangkan sebagian besar kursi di parlemen, tapi tidak akan menguasai mayoritas. Maka akan terjadi hasil pemilu yang menggantung dan kemungkinan menyebabkan terbentuknya pemerintahan koalisi. Brown mengaku siap kalah dalam pemilu. Perdana Menteri Inggris itu menegaskan bakal memikul semua tanggung jawab atas kekalahan Partai Buruh. Walaupun sempat menyerang Cameron dan kandidat dari Demokrat Liberal Nick Clegg dalam debat kandidat PM, Brown mengakui keunggulan Cameron.

Dia berharap, warga Inggris memilih orang yang tepat. Didampingi istrinya, Sarah, Brown menegaskan tidak takut terhadap kekalahan. Tenang saja, saya akan mundur dan melakukan pekerjaan lain, ujar Brown lewat program acara stasiun GMTV. Dia bicara tentang rencana kerja sosial dan beberapa agenda seni yang sudah dirancang beberapa waktu lalu. Jenis pekerjaan ini terdengar menyenangkan untuk Brown. Pantas dia enggan memilih untuk berbisnis. Saya ingin melakukan hal-hal yang baik, dan kerja sosial adalah lahan yang tepat untuk saya, ujarnya. Brown tampak tenang, karena dia yakin kekalahan bukan sesuatu yang menakutkan.

Setidaknya dia pernah menikmati masa keemasan selama 13 tahun. Walaupun kalah, dia tetap didampingi orang-orang terbaik. Sementara itu kemarin, ketiga kandidat PM menggelar kampanye terakhir. Inilah kesempatan terakhir para ketiga kandidat PM untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka. Cameron masih menjadi bintang utama dalam arena pemilihan. Media massa kian berpihak pada si pemimpin Partai Konservatif. The Financial Times memberikan dukungan pada Cameron. Harian ekonomi ini menilai Cameron sanggup mengatasi krisis perekonomian jauh lebih baik dari dua pesaingnya, Brown dan Clegg.

Menurut informasi yang diterima Blogger Indonesia bahwa juru bicara keuangan Partai Konservatif sekaligus asisten koordinator pemilu, George Osborne optimistis Cameron bakal memenangi pemilihan. Kami Partai Konservatif akan mengambil semua risiko, tandasnya.